Fungsi Modifikasi Bunga Pada Tumbuhan



Bunga yaitu daun dan batang di sekitarnya yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, menyerupai suhu rendah, usang pencahayaan, dan ketersediaan air

Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna, dan susunannya diubahsuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh lantaran itu,  bunga ini berfungsi sebagai daerah berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang jadinya sanggup dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan adaptasi untuk melakukan fungsinya sebagai penghasil alat perkembangbiakan.

Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat menyerupai berikut.

1) Mempunyai warna menarik.
2) Biasanya berbau harum.
3) Bentuknya bermacam-macam.
4) Biasanya mengandung madu.

Bunga disebut bunga tepat kalau mempunyai alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara tolong-menolong dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga bencong atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila mempunyai semua belahan utama bunga. 


Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya. Cobalah cermati klarifikasi berikut ini semoga Anda lebih mengetahui belahan bagian bunga.
  • Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis) merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang.
  • Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga.
  • Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai daerah bertumpunya bagian-bagian bunga yang lain (batang).
  • Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.
  • Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai bunga.
  • Daun kelopak (sepal) merupakan daun pemanis bunga yang paling pangkal, umumnya berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).
  • Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun pemanis bunga yang berwarna-warni.
  • Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla).
  • Benang sari (stamen) yaitu daun fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi serbuk sari (polen), tangkai sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
  • Daun buah (carpell) yaitu daun fertil pendukung makrospora berupa bakal biji (ovalum) yang secara kolektif membentuk putik (pistill).
    Berdasarkan bagian-bagiannya, bunga sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
    • Bunga lengkap yaitu bunga yang mempunyai mahkota, kelopak, putik, dan benang sari. Contoh bunga lengkap yaitu kembang sepatu dan bunga kacang.
    • Bunga tidak lengkap yaitu bunga yang tidak mempunyai satu atau beberapa dari belahan bunga lengkap, contohnya bunga salak dan bunga kelapa.
    Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua, yaitu bunga tepat dan bunga tidak sempurna.
    • Bunga tepat yaitu bunga yang mempunyai putik dan benang sari. Bunga yang mempunyai dua alat kelamin disebut bunga hermafrodit, contohnya bunga pepaya, bunga jambu biji.
    • Bunga tidak tepat yaitu bunga yang hanya mempunyai salah satu alat kelamin, putik saja atau benang sari saja. Bunga yang hanya mempunyai benang sari saja disebut bunga jantan, contohnya bunga jagung yang berbentuk malai. Sedang bunga yang hanya mempunyai putik saja disebut bunga betina. Misalnya pada jagung yang berbentuk tongkol.

    Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur [[tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menawarkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini dipakai botanis untuk menciptakan relasi antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tumbuhan berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil mempunyai tiga organ atau kelipatannya.



    Tag Search :
    modifikasi bunga,modifikasi bunga,modifikasi bunga tunggal,modifikasi bunga pada tumbuhan,bunga modifikasi dari organ,modifikasi organ bunga,pengertian modifikasi bunga,contoh modifikasi bunga,bunga modifikasi dari,modifikasi pada bunga,makalah modifikasi bunga

    Belum ada Komentar untuk "Fungsi Modifikasi Bunga Pada Tumbuhan"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel