Tujuh Jagung Yang Banyak Dibudidayakan Di Indonesia

Biji Jagung Berdasarkan Sifat Endosperma
Berdasarkan penampilan dan tekstur biji (kernel), jagung diklasifikasikan ke dalam 7 tipe yaitu

  • flint corn,
  • dent corn,
  • sweet corn,
  • pop corn,
  • floury corn,
  • waxy corn dan
  • pod corn.

Dari ketujuh jagung tersebut, jagung mutiara (flint corn) dan semi gigi kuda (dent corn), serta jagung anggun (sweet corn) yang banyak dibudidayakan di Indonesia.


  • Jagung mutiara (flint corn) – Zea mays indurata

Biji jagung tipe mutiara berbentuk bulat, licin, mengkilap dan keras alasannya yakni bab pati yang keras terdapat di bab atas dari biji. Pada waktu masak, bab atas dari biji mengkerut bersama-sama, sehingga menjadikan permukaan biji bab atas licin dan bulat. Pada umumnya varietas lokal di Indonesia tergolong ke dalam tipe biji mutiara. Sekitar 75% dari areal pertanaman jagung di Pulau Jawa bertipe biji mutiara. Tipe biji ini disukai oleh petani alasannya yakni tahan hama gudang.

  • Jagung gigi kuda (dent corn) – Zea mays identata

Bagian pati keras pada tipe biji dent berada di bab sisi biji, sedangkan pati lunaknya di tengah hingga ke ujung biji. Pada waktu biji mengering, pati lunak kehilangan air lebih cepat dan lebih mengkerut dari pada pati keras, sehingga terjadi lekukan (dent) pada bab atas biji. Tipe biji dent ini bentuknya besar, pipih dan berlekuk. Jagung bibit unggul tipe dent yakni tipe jagung yang terkenal di Amerika dan Eropa. Di Indonesia, terutama di Jawa, kira-kira 25% dari jagung yang ditanam bertipe biji semi dent (setengah gigi kuda).

  • Jagung anggun (sweet corn) – Zea mays saccharata

Bentuk biji jagung anggun pada waktu masak keriput dan transparan. Biji jagung anggun yang belum masak mengandung kadar gula lebih tinggi dari pada pati. Sifat ini ditentukan oleh satu gen sugary (su) yang resesif. Jagung anggun umumnya ditanam untuk dipanen muda pada ketika masak susu (milking stage).

  • Jagung berondong (pop corn) – Zea mays everta

Pada tipe jagung pop, proporsi pati lunak dibandingkan dengan pati keras jauh lebih kecil dari pada jagung tipe flint. Biji jagung akan meletus jikalau dipanaskan alasannya yakni mengembangnya uap air dalam biji. Volume pengembangannya bervariasi (tergantung pada varietasnya), sanggup mencapai 15-30 kali dari besar semula. Hasil biji jagung tipe pop pada umumnya lebih rendah daripada jagung flint atau dent.

  • Jagung tepung (floury corn) -Zea mays amylacea

Zat pati yang terdapat dalam endosperma jagung tepung semuanya pati lunak, kecuali di bab sisi biji yang tipis yakni pati keras. Pada umumnya tipe jagung floury ini berumur dalam (panjang) dan khususnya ditanam di dataran tinggi Amerika Selatan (Peru dan Bolivia).

  • Jagung ketan (waxy corn) – Zea mays ceratina

Endosperma pada tipe jagung waxy seluruhnya terdiri dari amylopectine, sedangkan jagung biasa mengandung ± 70% amylopectine dan 30% amylose. Jagung waxy dipakai sebagai materi perekat, selain sebagai materi makanan.

  • Jagung pod (pod corn) – Zea mays tunicata

Setiap biji jagung pod terbungkus dalam kelobot, dan seluruh tongkolnya juga terbungkus dalam kelobot. Endosperma bijinya mungkin flint, dent, pop, sweet atau waxy.

Belum ada Komentar untuk "Tujuh Jagung Yang Banyak Dibudidayakan Di Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel