Jamur Kancing
Jamur kancing kabarnya sudah dibudidayakan di Perancis pada periode ke-17. Di Eropa konon jamur kancing sudah diketahui tumbuh secara alami di atas tumpukan kotoran kuda semenjak zaman kuno di Romawi dan Yunani. Jamur kancing yang berwarna coklat muda merupakan hasil mutasi alami di perkebunan milik seorang petani di Pennsylvania di tahun 1926.
Jamur kancing
Status konservasi
Status konservasi: Aman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Upakelas: Homobasidiomycetidae
Ordo: Agaricales
Famili: Agaricaceae
Genus: Agaricus
Spesies: A. bisporus
Nama binomial Agaricus bisporus
(J.E.Lange) Imbach Jamur kancing (Agaricus bisporus), jamur kompos atau champignon yaitu jamur pangan yang berbentuk hampir lingkaran ibarat kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Jamur kancing merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris, tapi penutur bahasa Inggris sering menyebutnya sebagai champignon yang dalam bahasa Perancis meliputi segala
jenis fungi, termasuk jamur pangan, jamur beracun, dan jamur penyebab infeksi.
Jamur kancing dipanen sewaktu masih berdiameter 2-4 cm. Tubuh buah sampaumur dengan payung yang sudah mekar mempunyai diameter hingga 20 cm.
Manfaat Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya dipakai dalam banyak sekali kuliner Barat ibarat omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing mempunyai aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit bagus atau ibarat "daging". Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, ibarat vitamin B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori. Jamur kancing dimasak utuh atau dipotong-potong lebih dulu. Jamur kancing cepat berubah warna menjadi kecoklatan dan hilang aromanya sesudah dipotong dan dibiarkan di udara terbuka. Jamur kancing segar sebaiknya cepat dimasak selagi masih belum berubah warna.
Jamur kancing
Status konservasi
Status konservasi: Aman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Upakelas: Homobasidiomycetidae
Ordo: Agaricales
Famili: Agaricaceae
Genus: Agaricus
Spesies: A. bisporus
Nama binomial Agaricus bisporus
(J.E.Lange) Imbach Jamur kancing (Agaricus bisporus), jamur kompos atau champignon yaitu jamur pangan yang berbentuk hampir lingkaran ibarat kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Jamur kancing merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris, tapi penutur bahasa Inggris sering menyebutnya sebagai champignon yang dalam bahasa Perancis meliputi segala
jenis fungi, termasuk jamur pangan, jamur beracun, dan jamur penyebab infeksi.
Jamur kancing dipanen sewaktu masih berdiameter 2-4 cm. Tubuh buah sampaumur dengan payung yang sudah mekar mempunyai diameter hingga 20 cm.
Manfaat Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya dipakai dalam banyak sekali kuliner Barat ibarat omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing mempunyai aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit bagus atau ibarat "daging". Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, ibarat vitamin B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori. Jamur kancing dimasak utuh atau dipotong-potong lebih dulu. Jamur kancing cepat berubah warna menjadi kecoklatan dan hilang aromanya sesudah dipotong dan dibiarkan di udara terbuka. Jamur kancing segar sebaiknya cepat dimasak selagi masih belum berubah warna.
Belum ada Komentar untuk "Jamur Kancing"
Posting Komentar